loading...
LIPUTAN GURU- Dua kubu yang sedang berseteru antara kepala sekolah dan orang tua murid. Seperti apakah informasinya, silahkan Anda simak liputan selengkapnya....
Senin (6/6/2016) sore tadi, Dedi memanggil kepala sekolah dan orang tua siswa tersebut ke rumah dinasnya di kawasan Jl Gandanegara No 25 Purwakarta. Dalam suasana yang memanas akibat adu argumentasi dari kedua belah pihak, Dedi akhirnya memberikan solusi untuk kedua belah pihak yang tengah berseteru.
Dedi mempersilakan kepada orang tua siswa agar segera melaporkan perbuatan kepala sekolah yang dianggap melanggar hukum olehnya kepada pihak kepolisian disertai bukti hasil visum. Akan tetapi Dedi memberikan catatan selama proses penyidikan, Arif tidak boleh dulu masuk sekolah. Tak hanya itu, Dedi pun mempersilakan kepada kepala sekolah agar melakukan hal yang sama karena dia telah menerima tamparan dari orang tua siswa.
Baca juga : PENERIMAAN PEGAWAI KONTRAK KEMENTERIAN BUMN JUNI 2016
“Saya persilakan anda semua untuk melapor kepada pihak kepolisian. Kalau perlu ayo saya antar,” kata Dedi dihadapan orang tua siswa dan kepala sekolah tersebut.
Akibat diskusi yang berlangsung alot. Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan dengan tidak disertai oleh tuntutan hukum. Dedi kemudian berujar bahwa pihaknya akan mengefektifkan surat edaran yang berisi keharusan untuk memotong nilai siswa apabila didapati siswa memiliki karakter yang jelek.
Apabila karakter buruknya masih belum berubah, dirinya mengaku akan menambahkan pasal dalam edaran tersebut agar siswa seperti itu dapat dikembalikan kepada orang tua untuk dididik secara mandiri. “Besok saya akan cek kesiapan sekolah dalam menerapkan aturan ini. Kalau terus dibiarkan akan berbahaya,” pungkas Dedi.
Akibat diskusi yang berlangsung alot. Kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan dengan tidak disertai oleh tuntutan hukum. Dedi kemudian berujar bahwa pihaknya akan mengefektifkan surat edaran yang berisi keharusan untuk memotong nilai siswa apabila didapati siswa memiliki karakter yang jelek.
Apabila karakter buruknya masih belum berubah, dirinya mengaku akan menambahkan pasal dalam edaran tersebut agar siswa seperti itu dapat dikembalikan kepada orang tua untuk dididik secara mandiri. “Besok saya akan cek kesiapan sekolah dalam menerapkan aturan ini. Kalau terus dibiarkan akan berbahaya,” pungkas Dedi.
(Sumber : www.bacakabar.com)
Itulah liputan terkait kasus orang tua murid dan kepala sekolah yang berseteru. Semoga dapat dijadikan pelajaran. Terima kasih telah berkunjung.
loading...
LIKE & SHARE
Apa itu semua metupakan hasil pendidikan karakter?
BalasHapusKarakter ketimuran atao kebarat2an?
Aduuuuh. Saya setuju kalo anak yg bandel melebihi batas bisa dikeluarkan dr sekolah aja.
Bravo buat Bupati Purwakarta....
BalasHapusMantap nh,bpak bupatix....
BalasHapuside yang bagus, siswa tidak boleh seenaknya lapor padahal kesalahan dari siswa sendiri
BalasHapusbagus juga simpel......
BalasHapus